PT Argha Karya Prima Industry Tbk (“Argha”) menggelar kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada tanggal 23 Juni 2022 di Langham Hotel, Jakarta. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya untuk melaporkan kinerja perusahaan kepada para pemegang saham.
Sebelum pelaksanaan RUPST/RUPSLB, perseroan telah mempublikasikan pengumuman dan undangan kepada para pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perseroan telah menetapkan tata cara penyelenggaraan, agenda acara serta undangan RUPST/RUPSLB. Hasil dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa kemudian dipublikasikan melalui surat kabar nasional.
RUPST diselenggarakan dengan agenda sebagai berikut:
1. Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2021 termasuk didalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan tahun buku 2021, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
2. Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan tahun buku 2021.
3. Penetapan gaji dan tunjangan lainnya bagi para anggota Dewan Komisaris Perseroan, serta pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan pembagian tugas dan wewenang, gaji maupun tunjangan lainnya bagi para anggota Direksi Perseroan.
4. Penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2022.
RUPSLB diselenggarakan dengan agenda sebagai berikut:
Perubahan alamat kantor pusat Perseroan. Selama tahun 2021, perseroan telah berhasil membukukan nilai penjualan bersih untuk diketahui, selama 2021 Argha Karya Prima Industry berhasil mencapai kinerja positif dengan membukukan peningkatan penjualan bersih sebesar 21,08% menjadi Rp 2,7 triliun dari sebelumnya Rp 2,23 triliun. Capaian itu berhasil melampaui 6,30% dari target awal yang ditentukan oleh perseroan untuk tahun 2021, meningkatnya laba Argha Karya Prima Industry sejalan dengan pertumbuhan penjualan sebanyak 31.31% menjadi Rp 839.62 miliar dari sebelumnya Rp 639.40 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, terungkap bahwa pertumbuhan bersumber dari meningkatnya penjualan domestik sebesar 16,64% menjadi Rp 484,50 miliar dari sebelumnya Rp 415,38 miliar. Selanjutnya, disusul oleh sektor penjualan ekspor yang juga meningkat 58,25% menjadi Rp 354,50 miliar dari sebelumnya Rp 224,01 miliar.